Minggu, 23 Desember 2012

Titik Namaku

Sudah lama aku ingin mengumpulkan cerita dari orangtuaku, sampai salah satu orang tuaku meninggal, yaitu ayahku yang kami anak-anaknya memanggil PAPI.

Karena dari cerita mereka aku anggap banyak pelajaran hidup yang sayang untuk dilewatkan atau dicatat untuk direnungi kembali baik yang baik dan buruk dalam melangkah menjalani hidup di dunia.
Keinginan tinggal hanya keinginan tanpa berbuat, membuat aku menyesal.

Penyesalan hanya tinggal penyesalan tanpa berbuat sesuatu agar tidak terjadi penyesalan lagi.
Aku hanya berpikir memulai darimana, menggunakan sarana apa.

Kini jaman sudah semakin maju yang ditunjang teknologi informasi yang sedemikian canggih, mendorong aku memulai walau sedikit kupahami tentang teknologi.

Yang penting bagiku sekarang kucoba menulis dan menulis kapanpun ada kesempatan menulis dan menampung cerita dari seseorang yaitu, ibuku yang sehari-hari kami panggil : MAMI. Mamiku bernama : Titik.

Mami pun ingin mengenang kehidupannya suka dan duka, mungkin lebih banyak duka daripada suka. Tapi itu pun diterima dengan rasa syukur sebagai anugerah dari Allah. Oleh karena itu besar harapan kisahnya dapat dibacanya kembali baik untuk dirinya sendiri maupun anak cucunya.

Orang mungkin lebih suka cerita soal kesuksesan atau kisah happy ending. Namun apapun cerita itu bercerita soal perjuangan hidup. Kisah ini pun bukan mengenai kesukesan atau happy ending tapi rekaman hidup, yang mungkin bisa direnungkan dan membayangkan apabila aku adalah tokoh itu, ibuku. Kisah ini hanyalah catatan hidup sangat berarti bagiku tapi mungkin tidak bagi orang lain.

Setiap orangtua selalu ingin anaknya sukses, dan sangat sedih jika anaknya tidak berhasil, tidak sukses dan bermasalah dalam kehidupannya.

Mami selalu berpesan "Jangan lupa shalat dan berdoa, selalu memohon kepada Allah. Mami juga selalu berdoa buat anak-anak mami."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer